This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 29 Oktober 2017

Sejarah VANS

Awal Mula Berdirinya VANS

pada 16 Maret 1966, di jalan 704E Broadway, California. Paul Van Doren dan tigasahabatnya membuka toko pertama mereka tempat penjualannya atau bisa dikatakan First Storedan disana vans lahir. Ketika itu mereka menamakan wearhouse store mereka Van Doren Rubber Company, dan sangat unik ketika itu karena mereka langsung memproduksi sepatu mereka disana dan menjualnya langsung kepada publik. Mirip toko roti yang membuat roti dadakan dan langsung menjualnya langsung ke konsumen dan konsumen bisa melihat proses pembuatannya. Pada pagi di hari pertama, 12 pelanggan membeli sepatu yang membuat langsung di hari itu juga dan siap untuk diambil di sore hari. Ketika itu nama series sepatu pertama mereka The Vans #44 deck shoes, yang sekarang dikenal sebagai Authentic. Pada saat itu Pemain skateboard di Southern California pada awal tahun 1970 hampir semuanya menyukai dan memakai sepatu Vans. dan pada tahun 1975, Vans # 95 atau yang sekarang dikenal sebagai Vans Era dirancang oleh Tony Alva dan Stacy Peralta. Dengan bagian kerah yang empukdan kombinasi warna yang berbeda Vans Era menjadi sepatu pilihan bagi generasi pemain skateboard pada masa itu.

Pada tahun 1979, Vans memperkenalkan #44 Shoe atau yang sekarang dikenal dengan Vans Slip-on, dan dengan bantuan pemain skateboard dan pengendara BMX, Vans Slip-On menjadi sesuatu yang booming di Southern California. dan pada akhir tahun 1970-an, Vans ekspansi store mereka dengan memiliki 70 toko di California dan menjual melalui dealer-dealer sepatu baik secara nasional maupun internasional. 

Pada tahun 1980-an, Paul Van Doren mulai mengambil peran yang lebih kecil dalam kegiatanperusahaannya. Selama periode ini, Vans mulai membuat sepatu untuk beberapa olahraga seperti baseball, basketball, wrestling sampai skydiving untuk mencoba bersaing dengan perusahaan-perusahaan seaptu lainnya. 

Vans Slip-Ons mendapat perhatian dan daya tarik internasional ketika mereka dipakai oleh SeanPenn pada 1982film ikon anak muda pada kala itu "Fast Times at Ridgemont High" MeskipunVans sepatu yang laris manisberbagai macam polemik yang dihadapi seperti produk yang diproduksi sangat besar dan menyerap sumberdaya yang besar, manajemen perusahaan yang kurang baik memaksa Vans Company memiliki hutang yang besar dan mengalami kebangkrutan pada tahun 1983. Hanya berselang tiga tahun dari kebangkrutannya, Vans telah membayar kembali semua krediturdan keluar dari kebangkrutannya. dan pada tahun 1988 pemilik asli Vans menjual ke sebuah perusahaan investasi perbankan, dan dengan dukungan finansial pemilik baru, Vans memperluas dan meningkatkan eksistensinya di seluruh dunia. 


Makna Logo Vans




Off the wall adalah misi dan pesan brand Vans buat kawula muda untuk fokus berfikir berbeda, kreatif, menjadi diri sendiri, true individual, Penuh kreativitas, itu penting bagi remaja.


Nah, Palladini berkisah, itu harus ditarik mundur ke belakang ke era 1960-an akhir sampai awal 1970-an. Jadi, kalimat ini emang dipake sama anak-anak pionir skateboard di California sekitar akhir tahun 60-an kalo lagi pada main skateboard. Jadi semacam istilah atau slang-nya anak-anak skateboard pada masa itu. Film produksi tahun 2001 itu tentang yang berdasarkan kisah nyata tentang awal mula skena skateboard lahir di kawasan Venice, California. Di sana diceritain kalo skateboarding bermula dari para surfer yang pengen bikin permainannya bisa dimainkan juga di jalanan. Kalo surfing harus menungggu ombak yang bagus, tapi nggak begitu dengan skateboarding. Papan beroda itu bisa dimainkan di mana aja. Di aspal, beton, bahkan kolam renang kosong.

Sejarah Adidas

Awal Mula Berdirinya Adidas

Perusahaan Adidas Didirikan di Kota Herzogenaurach, Jerman di tahun 1920 oleh dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler dan Rudolph Dasslerdi ruang cuci milik Ibunya. Waktu itu Adi Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis kecil-kecilan tersebut mulai membuahkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan 'Dassler Brothers OGH yang nanti nya jadi cikal baakal. Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler. Walaupun berbagai kemajuan yang diraih, pada 1948 konflik antara Dassler bersaudara berakibat pada pecahnya perusahaan mereka. Adi Dassler menjalankan sendiri perusahaan, mengambil nama kecilnya “Adi” dan mengkombinasikannya dengan potongan nama belakangnya sehingga menjadi “adidas”, ia pun mendaftarkan logo 3 strip sebagai trademark dari adidas. 

Evolusi Logo Adidas




Logo Adidas Lama


Logo adidas keluaran lama terdiri dari gambar visual 3 daun terangkai yang yang mengusung trefoil logo yang ditambahkan dengan 3 garis melintang di bawahnya. Logo ini sering disebut dengan The Three Strip.Penggunaan konsep tiga daun ini mempunyai arti semangat olimpiade yang menghubungkan pada 3 benua, Dan sejak saat itulah kemudian Adidas menyumbangkan salah satu produknya, yaitu sepatu untuk didaulat menjadi sepatu resmi yang dipakai di Kejuaraan olimpiade di seluruh dunia. Kadang kita masih bisa menemukan produk adidas dengan logo yang lama ini di pasaran, tentunya bukan produk yang baru


            Logo Adidas Baru



Logo Adidas yang baru adalah logo adidas yang sering kalian saksikan di sepatu para pemain sepakbola jagoan kalian sekarang ini. Itulah logo adidas yang terbaru, yaitu gambar visual tiga balok miring yang kemudian membentuk suatu tanjakan. Pada tahun 1996, Adidas melakukan modernisasi yaitu dengan menerapkan konsep 'We knew then - we know now' yang kurang lebih menggambarkan kesuksesan masa lalu dan kejayaan masa kini. Gambar tanjakan diartikan sebagai rintangan yang akan selalu ada dan akan selalu semakin tinggi, sehingga kita harus pantang menyerah untuk dapat menaklukanya.Sejak itu logo Adidas tidak pernah diubah lagi perubahan dan masih berjaya hingga sekarang.

Sejarah NIKE

Awal Mula Munculnya Nike

Pada awalnya dikenal dengan memakai nama Blue Ribbon Sports (BRS), didirikan oleh Universitas Oregon yang diprakarsai oleh atlet Philip Knight dan pelatihnya Bill Bowerman pada Januari 1964. Perusahaan ini awalnya dioperasikan sebagai distributor untuk pembuat sepatu Jepang Onitsuka Tiger (sekarang ASICS), yang telah berhasil membuat penjualan terbanyak melebihi dari penjualan Knight’s automobile milik knight. Menurut Otis Davis, seorang atlet mahasiswa yang pernah dilatih oleh Bowerman di Universitas Oregon, dan pernah memenangkan dua medali emas di Olimpiade musim panas pada tahun 1960, Bowerman membuat pasangan pertama sepatu Nike untuknya, bertentangan dengan klaim bahwa mereka pertama kali membuat sepatu nike untuk Phil Knight. Kata Davis, “saya berkata pada Tom Brokaw bahwa saya adalah yang pertama, aku tidak peduli apa yang semua miliarder katakan. Bill Bowerman membuat sepasang sepatu pertama bagi saya. Orang orang banyak yang tidak percaya kepadaku. Pada kenyataanya, saya tidak merasakan kenyamanan pada kakiku ketika saya menggunakan sepatu itu . sepatu itu mensuport kinerjaku dan terlalu ketat pada saat saya gunakan. Tapi aku melihat Bowerman membuatnya dari besi wafel, dan sepatu itu milikku.”

Sejarah dan Evolusi Logo Nike

Sejarah dan Evolusi Logo Nike, di temukan bahwa Logo Nike secara luas dianggap sebagai salah satu logo terbesar dan paling populer dalam sejarah. Alasan nya terletak pada  kesederhanaan logo Swoosh yang memiliki kemampuan luar biasa untuk membuat kita melihat gerakan dengan cara tertentu. Logo ini dikonsepkan oleh seorang mahasiswa desain grafis bernama Carolyn Davidson pada tahun 1971. Dia dibayar hanya $ 35 untuk hak untuk membuatnya. Nike “Swoosh” logo melambangkan sayap pada patung terkenal dari Dewi kemenangan Yunani yaitu Nike, yang memiliki banyak prajurit pemberani yang tak terhitung jumlahnya. Cerita rakyat lainnya menunjukkan bahwa, seorang Yunani akan berkata, “When we go to battle and win, we say it is Nike.




Logo asli Nike dikenal sebagai “strip”, tetapi kemudian disebut sebagai “Swoosh”, sebagai referensi untuk serat yang digunakan pada sepatu Nike. Nike “Swoosh” logo memulai debutnya pada musim semi tahun 1972, yang waktu itu meruapakan  fitur pada sepatu atletik vamp. Nike terdaftar sebagai merek dagang pada tahun 1995 dan sejak itu memiliki identitas perusahaan eksklusif Nike Inc. Sejarah dan Evolusi Logo Nike akan terus berkembang seperti pada lazim nya sebuah perusahaan besar yang akan terus ber-evolusi.

Senin, 02 Oktober 2017

SNEAKBEAST



Sejarah Perusahaan: Sejak tahun 1998 sneakbeast adalah distributor sepatu terbaik di Indonesia. Sneakbeast mendistributorkan brand sepatu seperti nike, adidas, vans, champion,converse, asics,dll. Kami mengambil barang dari UK&US.

Visi:   1.Menjadi perusahaan distributor yang dapat menjual sepatu dengan gabungan brand-brand berkualitas .
2. Menjadi perusahan distributor sepatu terbaik yang mampu bersaing dan tumbuh berkembang.
            3. Sebagai jasa media promosi yang baik di berbagai sarana media di  internasional.

Misi:    1.Menjadi distributor di bidang sport fashion yang dapat dikenal dunia.
2. Memproduksi berbagai jenis brand sepatu sport yang terkait dengan kebutuhan masyarakat dengan mutu terbaik , harga dan pasokan yang berdaya saing tinggi melalui pengolahan yang profesional demi kepuasan pelanggan.
3. Menjalin kemitran kerja sama dengan pemasok dan penyalur yang saling menguntungkan.

CSR: SNEAKBEAST melakukan program CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. SNEAKBEAST menggelar pemeriksaan dan pengobatan gigi gratis bagi anak-anak tingkat sekolah dasar di SDN JAKARTA 1. Melalui kesempatan ini, kami berharap agar anak-anak dapat mengerti dan peduli, serta mulai menerapkan cara menjaga gigi dan mulut, salah satunya dengan menyikat gigi secara tepat.  Bagi anak-anak yang sudah menderita penyakit gigi dan mulut misalnya seperti gigi berlubang, kami tindaklanjuti dan obati agar tidak semakin parah tentunya , tindakan dan pengobatan atas sepengetahuan wali murid.

Bergerak dibidang: E-Commerce

Sneakers adalah jenis sepatu dengan sol fleksibel terbuat dari karet atau bahan sintetis dan bagian atas terbuat dari kulit atau kanvas. Tetapi, seiring perkembangan jaman sekarang banyak sneakers yang terbuat juga dari suede dan nylon. Sneakers awalnya diambil dari kata dalam bahasa inggris, yaitu ‘sneak’ yang berarti penyelinap. Awalnya sneakers adalah sepatu olahraga dan sepatu lainnya yang digunakan untuk olahraga.

3 Brand Sneakers yang laris di pasaran:

1) Merek Sepatu - Adidas
Adidas merupakan salah satu merek sepatu paling terkenal di dunia yang memulai sejarahnya sejak tahun 1920. Adalah dua bersaudara berkewaranegaraan Jerman, yaitu Adolf "Adi" Dassler dan Rudolf Dassler sang pencetus ide berkembangnya industri sepatu yang menjadi cikal bakal Adidas hingga saat ini. Kedua bersaudara ini akhirnya berpisah saat Rudolf Dassler memutuskan membuat merek sepatu sendiri yang kemudian bernama Puma.
Komitmen Adi Dassler untuk membuat sepatu yang berkualitas mengantarkan Adidas menjadi merek sepatu yang dikenakan oleh atlet-atlet terkenal dunia di pentas olahraga dunia seperti olimpiade. Adidas itu sendiri merupakan akronim atau singkatan yang diambil dari nama sang pendiri, Adi Dassler. Kini, Adidas yang mempunyai ciri khas tiga garis ini telah mengembangkan mereknya dan menjadi ikon fashion dunia yang meliputi sepatu, pakaian, tas, jam tangan hingga parfum.



2) Merek Sepatu - Nike
Merek ini sangat mudah dikenali dengan hanya melihat logonya yang sangat populer, yaitu lambang swoosh. Nike itu sendiri diambil dari nama dewi Yunani yang berarti 'kemenangan'. Didirikan pertama kali oleh Universitas Oregon yang diprakarsai oleh Philip Knight, seorang atlet pelari, dan pelatihnya Bill Bowerman, Nike kini telah berkembang menjadi salah satu pemimpin pasar sepatu olahraga di dunia. Dalam aktivitas promosinya, Nike sering menggunakan atlet-atlet terkenal untuk mendongkrak brand image-nya. Sebut saja Michael Jordan, Tiger Woods, Ronaldo, Ronaldinho, dan Wayne Rooney pernah menjadi bintang iklan Nike. Bahkan Michael Jordan telah lama bekerjasama dengan Nike mengembangkan lini merek Nike yang sangat populer, yaitu Jordan brand.




3) Merek Sepatu - Vans
Merek sepatu ini menjadi ikon street fashion yang paling digemari di kalangan anak muda. Hal itu bukannya tanpa alasan, Vans yang memproduksi sepatu-sepatu yang untuk keperluan olahraga ekstrem seperti skateboarding, surfing, senowboarding, dan BMX. Skateboarding dan BMX itu sendiri merupakan bagian dari street culture dan gaya hidup anak muda perkotaan yang cenderung anti kemapanan.
Selain sepatu skateboard dan BMX, Vans yang memiliki tagline 'Vans Off The Wall" juga mengeluarkan beberapa varian produknya dengan berbagai macam model, baik yang casual maupun untuk olahraga surfing, dan snowboarding. Bagi pecinta sepatu sneakers, merek Vans tentu menjadi merek pilihan yang tak bisa dilewatkan.





Namora Clothtee


Sejarah Perusahaan: Perusahaan kami memproduksi baju bergaya streetwear. Berdirinya perusahaan dimulai pada tahun 1996. Pada awal berdirinya perusahaan , barang yang pertama diproduksi adalah baju. Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan dalam menunjang gaya hiduppun ikut berkembang,akhirnya tidak hanya berfokus pada memproduksi baju, namun juga ikut mengembangkan usahanya dalam memproduksi barang lainnya. Akan terus berkembang pada tiap tahunnya dan selalu update gaya fashion terbaru. Memiliki cabang disetiap Negara maju ataupun Negara berkembang seperti USA, UK, AUS, Singapur dll. Dan masyarakat yang sudah nyaman dengan brand kami selalu memberikan kesan terbaru di pakaian yang kami jual.

Visi:     1.Menjadi perusahaan yang dapat menjual pakaian dengan brand berkualitas
            2. Menjadi perusahan baju terbaik yang mampu bersaing dan tumbuh berkembang.
            3. Sebagai jasa media promosi yang baik di berbagai sarana media di  internasional.

Misi:    1.Menjadi perusahaan di bidang fashion yang dapat dikenal dunia
2. Memproduksi berbagai jenis baju yang terkait dengan kebutuhan masyarakat dengan mutu terbaik , harga dan pasokan yang berdaya saing tinggi melalui pengolahan yang profesional demi kepuasan pelanggan.
3. Menjalin kemitran kerja sama dengan pemasok dan penyalur yang saling menguntungkan.

CSR: Namora Clothtee melakukan program CSR untuk membantu kesejahteraan masyarakat di lingkungan indonesia dengan memberi bantuan berupa penyediaan air bersih di setiap desa yang membutuhkan air bersih dan dilaksanakan bertahap setiap tahun.

Bergerak dibidang: E-Commerce

Baju bergaya Street wear adalah  Baju-baju yang bergaya fashion jalanan. Berakar dari budaya surfing dan skate di West Coast, dan telah berkembang mencakup unsur-unsur hip hop, street fashion Jepang, dan budaya haute modern.
Seperti kebanyakan pergerakan budaya, streetwear ialah budaya yang sangat sulit untuk dikenali. Sementara, gaya yang ditunjukan secara konstan dari street wear ialah jenis pakaian yang umumnya berpusat pada " pakaian casual, celana seperti jeans, t-shirt, topi bisbol, sepatu kets, sweater, hoodie, dan sneakers.


Ada banyak style yang bisa kita dapatkan dari street fashion. Ada hippies, Harajuku, preppy, hip hop, dan bahkan gothic! Gaya jalanan ini benar-benar mempelihatkan kreativitas dan passion milik seseorang. Street fashion yang ada di Milan tidak sama dengan street fashion yang ada di Seoul, Paris, Tokyo, atau London. Gaya jalanan ini juga berbeda setiap musimnya!






Jumat, 22 September 2017

MEDIA RELATION

1. MEDIA RELATION

1.1 Pengertian Media Relation

Yosal Iriantara (2005:32) mengartikan media relation merupakan bagian dari public relation eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara organisasi dengan public untuk mencapai tujuan organisasi.

Kegiatan humas dalam memberikan informasi kepada publik dan menciptakan
hubungan baik dengan perusahaan sehingga tercipta
kepercayaan publik terhadap perusahaan.


1.2 Teori Dalam Media Relation

A.Teori Pengaturan Agenda (Agenda Setting Theory)
Teori pengaturan media menggambarkan kekuatan pengaruh media. Inti dari teori pengaturan media adalah pembentukan kepedulian dan perhatian publik terhadap beberapa isu yang ditampilkan oleh media berita.

B.Teori Sistem Ketergantungan Media (Media Systems Dependency Theory atau Dependency Theory)
Teori ini menyatakan bahwa media bergantung pada konteks sosial dan pertama kali dirumuskan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur (1976). Mereka memandang bahwa bertemunya media dengan khalayak didasarkan atas tiga perspektif, yaitu perspektif perbedaan individual, perspektif kategori sosial, dan perspektif hubungan sosial (Rakhmat, 2001 : 203)

C.Teori Spiral Keheningan (Spiral of Silence Theory)
Teori yang diperkenalkan oleh Elisabeth Noelle-Neumann (1974) menggambarkan hubungan efek media terhadap pembentukan opini publik dan pola perilaku demokratis. Frasa “spiral of silence” mengacu pada bagaimana orang-orang yang cenderung untuk tetap diam ketika mereka merasa pandangannya merupakan minoritas. Setiap individu yang melihat opininya sendiri diterima akan mengekspresikannya.

Sementara itu, mereka yang berpikir dirinya sebagai minoritas akan menekan pandangannya. Para innovator dan agen perubahan tidak takut dalam menyuarakan pendapat yang berbeda sebagaimana mereka tidak takut terhadap isolasi.

D.Teori Kesenjangan Pengetahuan (Knowledge Gap Theory)
Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Phillip Tichenor, George Donohue, dan Clarice Olien. Teori ini menyatakan bahwa bertambahnya jumlah informasi mengenai suatu topik mengakibatkan bertambahnya pula kesenjangan pengetahuan antara mereka yang mengetahui lebih banyak dan mereka yang mengetahui lebih sedikit.

Teori kesenjangan pengetahuan dapat membantu menjelaskan berbagai penelitian yang menitikberatkan pada opini publik. Kesenjangan pengetahuan dapat menghasilkan bertambahnya kesenjangan antara orang-orang yang memiliki status sosioekonomi yang rendah dan orang-orang yang memiliki startus sosioekonomi yang tinggi.

E.Teori Imperialisme Budaya (Cultural Imperialism Theory)
Denis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (1987 : 99 -100), teori ini berasal dari teori sekaligus bukti awal mengenai peran media dalam pembangunan nasional. Teori ini berpandangan bahwa media dapat membantu modernisasi dengan memperkenalkan nilai-nilai barat dilakukan dengan mengorbankan nilai-nilai tradisional dan hilangnya keaslian budaya lokal.

Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa nilai-nilai yang diperkenalkan itu adalah nilai-nilai kapitalisme dan karenanya proses imperialistis serta dilakukan secara sengaja, atau disadari dan sistematis, yang menempatkan Negara yang sedang berkembang dan lebih kecil di bawah kepentingan kekuasaan kapitalis yang lebih dominan.

F.Teori Studi Kultural Kritis (Critical Cultural Studies Theories)
Teori ini menitikberatkan pada peran sosial media massa dan bagaimana media dapat digunakan untuk mendefinisikan hubungan kekuasaan diantara beragam subkultur dan menjaga status quo. Para ahli meneliti bagaimana media berhubungan dengan berbagai masalah seperti ideologi, ras, kelas sosial, dan gender.

Kemudian,  media tidak hanya dilihat sebagai sebuah refleksi budaya tapi juga sebagai produser budaya mereka sendiri. Penekanannya adalah pada bagaimana struktur sosial dan politik mempengaruhi komunikasi bermedia dan bagaimana dampak hubungan kekuasaan dalam menjaga atau mendukung kekuasaan tersebut dalam masyarakat.

G.Teori Sosial Kognitif (Social Cognitive Theory)
Teori sosial kognitif dibangun pertama kali oleh seorang psikolog Albert Bandura sekitar tahun 1960an.Teori ini menitikberatkan pada bagaimana dan mengapa orang-orang cenderung untuk meniru apa yang dilihat melalui media. Ini adalah teori yang fokus pada kapasitas kita untuk belajar dengan mengalaminya secara langsung.

Proses belajar melalui pengamatan ini bergantung pada sejumlah faktor, yaitu kemampuan subyek untuk memahami dan mengingat apa yang ia lihat, mengidentifikasi karakter bermedia, dan berbagai hal yang membimbing kepada proses pemodelan perilaku. Teori sosial kognitif adalah salah satu teori yang paling sering digunakan untuk meneliti media dan komunikasi massa.

H.Teori Pengembangan (Cultivation Theory)
Teori pengembangan adalah suatu pendekatan yang dibangun oleh Profesor George Gerbner. Ia memulai proyek penelitian mengenai indikator-indikator budaya pada pertengahan tahun 1960an. Penelitian ini untuk mengkaji apakah dan bagaimana menonton televisi dapat mempengaruhi ide atau gagasan pemirsa mengenai dunia.

Berdasarkan pendapat para peneliti, televisi adalah pendongeng utama di dalam masyarakat masa kini. Selain itu, televisi juga telah menjadi sumber utama sosialisasi bagi masyarakat. Televisi juga menampilkan sebuah mainstream atau pandangan yang seragam mengenai dunia saat ini.

Selain itu, terdapat beberapa tema yang secara konsisten diangkat ke layar televisi yaitu kekerasaan, peran gender secara stereotype, dan berbagai macam program virtual lainnya. Semakin sering seseorang menonton televisi maka akan ia akan semakin percaya bahwa bahwa kenyataan yang ada dalam tayangan televisi sama dengan kenyataan yang ada dalam kehidupan nyata. Karenanya, pemirsa kelas berat akan merasa bahwa dunia tempat ia tinggal adalah tempat yang paling berbahaya.

I.Teori Jarum Hipodermik (Hypodermic Needle Theory)
Teori jarum hipodermik disebut juga dengan Magic Bullet atau Stimulus Response Theory. Menurut teori ini, media massa memiliki dampak yang sifatnya langsung, segera serta kuat terhadap khalayak massa. Teori ini mengasusmsikan bahwa media massa dapat mempengaruhi sebagian besar kelompok orang-orang secara langsung dan seragam dengan cara membombardir mereka dengan pesan-pesan yang sesuai yang dirancang untuk memantik respon yang diinginkan.

J.Teori Dua Tahap (Two Step Flow Theory)
Teori dua tahap diformulasikan oleh Paul F. Lazarfeld dan kawan-kawan berdasarkan hasil survey terhadap pemilih. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa hubungan sosial informal memegang peranan dalam memodifikasi perilaku yang mana masing-masing individu memilah isi media kampanye.

Studi ini juga mengindikasikan bahwa berbagai ide atau gagasan seringkali mengalir dari radio dan surat kabar kepada pemuka pendapat dan dari mereka kemudian disampaikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, kelompok sosial informal memiliki beberapa tingkatan dalam mempengaruhi orang-orang dan cara mereka memilah isi media dan bertindak terhadapnya.

K.Teori Penggunaan dan Kepuasan (Uses and Gratification Theory)
Teori ini yang digagas oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch muncul sebagai reaksi terhadap penelitian komunikasi massa tradisional yang menekankan pada pengirim dan pesan. Teori penggunaan dan kepuasaan menekankan pada khalayak yang aktif dalam menggunakan media massa. Yang menjadi poin utama teori penggunan dan kepuasan adalah orientasi psikologis dalam memenuhi kebutuhan, motivasi, dan kepuasan pengguna media massa.

Asumsi teori penggunaan dan kepuasaan adalah menjelaskan penggunaan serta fungsi media bagi individu, kelompok, dan masyarakat secara umum. Terdapat tiga tujuan dalam mengembangkan teori penggunaan dan kepuasan yaitu:

1.Menjelaskan bagaimana masing-masing individu menggunakan komunikasi massa untuk memuaskan kebutuhannya,

2.Menemukan hal-hal yang mendasari motivasi penggunaan media dari masing-masing individu,

3.Mengidentifikasi konsekuensi positif maupun negatif dari penggunaan media oleh masing-masing individu.

Inti dari teori penggunaan dan kepuasan terletak pada asumsi anggota khalayak secara aktif mencari media massa untuk memenuhi kebutuhan masing-masing individu.

L.Teori Media (Medium Theory)
Marshall McLuhan dan Harold Innis adalah dua orang peneliti yang seringkali diasosiasikan dengan teori media. Teori media dicetus oleh Marshall McLuhan (1964) yang menyatakan bahwa medium is the message atau media adalah pesan.

Pernyataan ini menekankan pada bagaimana media komunikasi berbeda tidak hanya dalam terminologi isi tetapi juga pada bagaimana mereka dibangun dan disalurkan melalui pikiran dan rasa. Ia membedakan media dengan proses kognitif. Ide McLuhan yang paling terkenal adalah saluran sebagai kekuatan dominan yang harus dipahami untuk mengetahui bagaimana media mempengaruhi masyarakat dan budaya.

Teori media menitikberatkan pada karaketristik media itu sendiri lebih dari sekedar apa yang dikirimkan atau bagaimana suatu informasi diterima. Dalam teori media, sebuah media tidaklah sesederhana sebuah surat kabar, internet sebagai media informasi, kamera digital dan sebagainya. Lebih dari itu, media merupakan lingkungan simbolis dari beberapa tindakan komunikatif.

Di sisi lain, media sebagai bagian dari pesan apapun yang dikirimkan, memiliki dampak bagi setiap individu dan masyarakat. Tesis McLuhan menyatakan bahwa orang-orang beradaptasi terhadap lingkungannya melalui berbagai macam keseimbangan atau rasio indrawi, dan media saat ini utamanya membawa sebuah rasio inderawi yang mempengaruhi persepsi.

M.Teori Kekayaan Media (Media Richness Theory)
Teori yang dianggap sangat mempengaruhi teori media paling tidak untuk media baru adalah teori kekayaan media yang dicetuskan oleh Richard Daft dan Robert Lengel dalam sebuah artikel tahun 1986. Teori kekayaan media didasarkan pada teori kontingensi dan teori proses informasi yang dicetuskan oleh Galbraith (1977).

Dua asumsi utama dari teori kekayaan media adalah orang-orang menginginkan dapat mengatasi ketidakpastian dalam organisasi serta keberagaman media yang secara umum digunakan dalam sebuah organisasi kerja lebih baik untuk menyelesaikan tugas dibandingkan yang lain.

Dengan menggunakan empat macam kriteria, Daft dan Lengel menyajikan hierarki kekayaan media yang diawali dari tingkat kekayaan yang tinggi ke tingkat kekayaan yang lebih rendah untuk mengilustrasikan kapasitas berbagai tipe media terhadap proses komunikasi dalam organisasi. Kriteria tersebut adalah ketersediaan umpan balik yang segera, kapasitas media untuk mentransmisikan berbagai petunjuk seperti bahasa tubuh, intonasi suara dan infleksi, penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, dan fokus personal terhadap media.

Komunikasi tatap muka adalah media komunikasi yang paling kaya dalam sebuah hierarki diikuti berikutnya oleh telepon, surat elektronik, surat, catatan, memo, laporan khusus dan flyer serta bulletin. Dilihat dari perspektif strategi manajemen, teori kekayaan media berpendapat bahwa manajer dapat melakukan beberapa improvisasi dalam penampilan dengan menyesuaikan karakteristik media dengan karakteristik tugas.

N.Teori Konsistensi (Consistency Theories)
Festinger memformulasikan teori konsistensi yang membicarakan tentang kebutuhan orang-orang untuk konsisten terhadap keyakinan dan penilaian yang dimiliki. Dalam rangka untuk mengurangi disonansi yang dibentuk oleh inkonsistensi dalam kepercayaan, penilaian, dan tindakan, orang akan mengekspos dirinya dengan beragam informasi yang konsisten dengan ide dan tindakan mereka serta menutup bentuk-bentuk komunikasi lain.

O.Teori Difusi Inovasi (Diffusion of Innovations Theory)
Teori yang digagas oleh Bryce Ryan dan Neil Gross (1943) menitikberatkan pada proses dimana sebuah ide baru dikomunikasikan melalui beragam saluran komunikasi diantara anggota suatu sistem sosial. Model ini menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pikiran serta tindakan orang-orang serta proses mengadopsi sebuah teknologi atau ide baru.


1.3 Perkembangan Media Relation Di Indonesia

Di masa sekarang ini era media baru, media sosial tidak dapat dilepaskan dari kehidupan publik. Media sosial secara perlahan dan pasti akan menjadi salah satu hal yang penting bagi aktivitas publik, baik dalam memenuhi gaya hidup maupun sebagai penunjang dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan.  Bagi praktisi PR tentu sudah jelas bahwa keberadaan media sosial sangat sangat membantu dan menjadi alat yang vital dalam membangun komunikasi perusahaan.  Kampanye komunikasi melalui media sosial haruslah dilakukan se-efektif mungkin untuk mencapai berbagai lapisan publik.  Indonesia memiliki berbagai segmentasi publik dengan kehidupan masyarakatnya yang sangat heterogen.Beragam upaya dapat dilakukan PR untuk meningkatkan citra positif perusahaan, mengingat begitu besarnya pengguna media sosial bagi Indonesia maupun seluruh dunia.banyaknya pengguna media sosial menjadi selling poin yang cukup menguntungkan bagi praktisi PR yang menjadi corong utama komunikasi perusahaan untuk membangun brand saling pengertian dengan publiknya secara intensif, secara luas, dan lebih emosional, sehingga tujuan yang hendak diinginkan dapat tercapai.  Dengan menggunakan media sosial, PR dapat menyampaikan dan menyebarkan informasi dengan lebih mudah dan luas.